Rabu, 13 Februari 2008

5 Agustus, Nurdin Harus Mundur (omong kosong?)

JAKARTA-Akhirnya, sampailah Nurdin Halid pada kuldesak alias jalan buntu. Mau tidak mau, politisi Partai Golkar yang tengah dipenjara karena kasus korupsi itu harus lengser dari kursi Ketua Umum PSSI. Hal itu seiring keluarnya surat resmi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) kepada PSSI.
Dalam surat bertanggal 5 Februari itu, FIFA menegaskan dua hal penting kepada otoritas sepak bola Indonesia. Perihal pertama, menyangkut penyelesaian penyempurnaan pedoman dasar PSSI. Sedangkan penegasan kedua dari FIFA terkait pemilihan kepengurusan baru.
FIFA memberi waktu kepada PSSI tiga bulan untuk menyelesaikan penyempurnaan pedoman dasarnya. Tiga bulan setelah batas akhir penyempurnaan pedoman dasar, PSSI diharuskan melakukan pemilihan ulang kepengurusannya.
"Surat resminya sudah kami terima tanggal 6 Februari kemarin. Kami sengaja tidak menyinggung hal ini sebelumnya karena kami fokus ke final Liga Indonesia XIII. Baru sekarang kami konsentrasikan diri untuk menjalankan petunjuk FIFA," aku Sekjen PSSI Nugraha Besoes kemarin.
Menurut Nugraha, PSSI tidak akan mengelak dengan situasi ini. Karena, instruksi dari FIFA sudah sangat jelas. Tugas pertama yang bakal dijalankan PSSI adalah menyelesaikan pedoman dasar sebelum 5 Mei yang menjadi batas akhirnya. Organisasi olahraga yang berdiri pada 1930 tersebut bahkan berjanji akan merampungkan penyelesaian pedoman dasar itu pada akhir Maret.
"Setelah itu kami pasti akan sampai kesitu (pemilihan kepengurusan baru, Red). Cuma, untuk menjalankan ini, kami akan komunikasikan dengan AFC," kata Nugraha.
Surat dari FIFA itu benar-benar tak memberi ruang kepada Nurdin dan anak buahnya di PSSI untuk mengelak atau berkilah. Berdasarkan contoh kasus serupa, pembangkangan terhadap instruksi FIFA akan berbuntut hukuman larangan berkompetisi di ajang internasional seperti yang pernah diterima Kuwait, Iran, Kenya dan beberapa negara lainnya.
Selama ini Nurdin bertahan dengan alasam belum menerima surat resmi dari FIFA tentang perintah untuk mundur. Kini, surat tersebut sudah berada di tangan PSSI. Jadi, mantan manajer PSM Makassar itu pun harus legawa turun dari jabatannya. Sesuai deadline yang digariskan FIFA tadi terhitung sejak keluarnya surat pada 5 Februari, Nurdin sudah harus mundur paling lambat 5 Agutus mendatang.
"Besok saja saya bicara ke teman-teman. Sebab, hari ini saya baru akan membaca surat dari FIFA," kata Nurdin kepada para wartawan saat dihubungi lewat telepon, kemarin.
"Kami berpesan agar jangan terlalu risau dengan surat FIFA ini. Sebab, dalam suratnya, FIFA sangat lembut menyampaikannya. Tidak ada ancaman apapun yang dicantumkan dalam suratnya," tambah Nugraha.

Wah ternyata orangnya Nurdin masih tetep aja bela-belain, padahal dah jelas-jelas salah... Kapan ya Dunia sepakbola kita menjadi profesional seperti negara-negara di Eropa? Tanya Galileo aja dech

0 komentar:

Powered by Beritabola.com